Minggu, 16 Mei 2021

35mm | MY 1st ANALOG CAMERA - Akica EZ View & Kodak Colorplus 200

Hi, kali ini gue akan membagikan pengalaman pertamakali menggunakan kamera analog. Kamera analog pertama gue yaitu Akica EZ View tapi biasa disebut toy cam / point and shoot di dunia analog. Kamera ini gue beli di tahun 2019 dimana pada saat itu gue sedang magang kuliah di salah satu perusahaan di daerah ancol, gue beli kamera ini lewat tokopedia. Kenapa gue pilih kamera ini, awalnya gue itu suka bukain blog yang isinya foto-foto Indonesia jaman dulu selagi masa penjajahan maupun setelah merdeka, blognya itu : Indonesia Zaman Doeloe . Gue suka sekali konten blog itu karena update tiap hari sampai akhirnya gue berandai gimana sih kehidupan orang di jaman dulu, gimana pemandangannya, gimana orang-orangnya, dan apa yang mereka lakuin ketika belum ada teknologi secanggih sekarang. Kebanyakan foto yang di post di blog itu yaitu hitam putih, tetapi tidak sedikit juga sudah berwarna di era 1970 keatas.

Dari situ gue mulai penasaran, di tahun itu dimana teknologi belum secanggih sekarang gimana cara orang mengambil dokumentasi/foto ya, pasti ribet sekali karena kalau di jaman sekarang dengan bermodalkan hanya smartphone saja sudah bisa mendokumentasikan dalam bentuk foto bahkan video. Akhirnya gue cari tahu mengenai analog ini, gue cari tahu apa itu film/klise, apa itu shutter speed, apa itu apereture/diafragma dan apa itu iso. Gue tonton semua video di Youtube berkaitan dengan analog ini, juga beberapa review mengenai kamera analog untuk pemula. Pada video yang gue tonton, menyarankan untuk pemula seperti gue pilihan terbaiknya yaitu menggunakan kamera Point and Shoot, karena resiko kegagalannya kecil seperti film blank, film terbakar, dll. Karena awalnya hanya sekedar mencoba, akhirnya gue coba beli deh kamera Point and Shoot yang menjadi kamera pertama analog gue lewat tokopedia, yaitu Akica EZ View.

Film pertama gue yaitu Kodak KCP 200 yang pada tahun itu masih seharga Rp. 45.000 saja, ketika kamera dan film sampai tanpa panjang lebar langsung gue reload kedalam kamera Akica EZ View ini. Lalu gue coba mengambil beberapa foto sampai filmnya habis, oh iya, 1 roll film itu normalnya berisi 36 exposure / 36 kali foto. Gue menghabiskan 1 roll film ini hanya dalam waktu kurang lebih seminggu. Lalu gue bawa ke lab film daerah kemang jakarta selatan untuk memproses film yang telah gue gunakan. Berikut Foto-foto yang gue ambil menggunakan kamera Akica EZ View dan film Kodak KCP 200 :








Kesan pertama gue yaitu menarik !, karena tiap foto yang gue ambil gabisa gue lihat langsung hasilnya, butuh proses yang panjang mulai dari harus habisin 1 roll film, lalu harus menunggu selesai di develop oleh lab sampai akhirnya dapat kita nikmatin hasilnya. Juga untuk motret analog membutuhkan cost yang lumayan untuk sekali main, kurang lebih sekitar 100-200 ribu untuk 1 roll beserta biaya develop di lab.

Tapi gue suka walaupun membutuhkan biaya yang lumayan, gue rasa gue nemuin hobi baru yaitu motret analog. Kedepannya gue ingin sekali mengeksplor berbagai macam film, mulai dari yang iso rendah sampai iso tinggi, film fresh maupun expired, juga berbagai macam merk film lainnya. Semoga pengalaman pertama gue ini membuka wawasan baru untuk kalian di dunia fotografi terutama analog.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© NOVAL ORLANDO
Maira Gall