Tahun lalu gue pake jas di sekolah waktu acara sidang verifikasi pkl a.k.a magang waktu kelas 2 SMK. Akhirnya tahun ini gue pake jas lagi di sekolah untuk yang ke-2 kalinya, bukan karena sidang verifikasi melainkan untuk sebuah acara yang bakal gue kenang sampai tua nanti, sebut aja wisuda. Ya, ini merupakan tahun dimana masa gue sebagai seorang siswa telah habis.
Dimana ada pertemuan disitu pasti ada perpisahan, kata yang familiar kita dengar. Tapi itu benar, tiap kali kita berbicara perpisahan tentu disitu berkaitan dengan kesedihan, ya gue merasakan kesedihan itu mmmmm tepatnya gue bakalan rindu sama kehidupan di sekolah, orang-orangnya, kelakuan-kelakuan konyol sama teman lain, dan banyak lainnya. Tapi bagaimana pun perpisahan tetap lah perpisahan. Kita bakalan ninggalin masa-masa itu semua.
Wisuda gue mungkin berbeda sama anak seangkatan gue dari sekolah lain entah SMA/SMK/MA. Kenapa ? gue selalu merhatiin sekolah lain, mereka pada wisuda di hotel, gedung, ada juga yang di sekolah..... seperti sekolah gue yang cuma ngadain wisuda disekolah, tanpa kegiatan perpisahan/ jalan-jalan seperti pada umumnya. Kalo udah ngebahas tentang wisuda sebenernya suka sedih sendiri, bukan sedih karena sebentar lagi bakal ninggalin sekolah tercinta, melainkan sedih karena iri dengan sekolah lain yang bener-bener nikmatin masa-masa akhir kebersamaan dengan acara tour perpisahan.
Tapi gue ga berkecil hati, gue paham kenapa sekolah gue gak ngadain acara perpisahan, melainkan cuma dengan wisuda aja. Ada beberapa kemungkinan kenapa sekolah gue gak ngadain acara perpisahan yaitu :
- Yang pertama mungkin karena sekolah gue terletak di pelosok desa, yang mayoritas orangtua murid berpenghasilan minimum, gak seperti sekolah yang letaknya di kota-kota yang mayoritas orangtua murid berpenghasilan berkecukupan.
- Yang kedua sekolah gue merupakan sekolah adiwiyata tingkat nasional, dan tahun ini menjadi sekolah garis depan (entah gue gatau sih sebenernya apa sekolah garis depan, tapi itu program baru dari pemerintah) mungkin untuk menghormati prestasi yang udah dicapai sekolah gue.
- Yang ketiga ini juga mungkin faktor permasalahan kenapa gak ngadain perpisahan, pemerintah kota gue melarang untuk ngadain wisuda sekolah di luar kota. Mungkin sekolah gue gak mau ambil pusing nentuin tempat dimana bakal wisuda, jadi wisudanya di sekolah deh.
Selamat tinggal putih abu-abu, selamat tinggal rambut botak. Sekian.
Tidak ada komentar
Posting Komentar